Demikian kata Pak Yuli, sekretaris kelurahan Meteseh yang menerima kami di balai desa hari itu. Tanggal 14 September 2011, seperti yang direncanakan, kami anak kelas 5 mengunjungi kantor kelurahan untuk melihat data kependudukan.
Berangkat dari sekolah jam 08.30 dengan berbaris berjalan kaki, kami sekitar 55 anak menuju kantor pak lurah. Sayangnya, pak lurah tidak dapat menemui kami karena ada acara dengan pak walikota. Namun tak mengapa, karena ada pak Yuli, atau sering dipanggil warga pak carik, karena jabatan sekretaris kelurahan dulu disebut carik, yang dengan sabar membacakan data kependudukan pada kami semua.
Akhirnya, kami pun tahu, bahwa lebih dari 60% penduduk Meteseh adalah warga pendatang yang kebanyakan tinggal di perumahan-perumahan baru, seperti Bukit Kencana, Dinar dan Emerald. Dan satu lagi, meskipun banyak sawah bisa kami lihat, jumlah petani tidak terlalu banyak, hanya 2267 orang. Walaupun lebih banyak dibandingkan penduduk yang bekerja sebagai tukang bangunan yaitu 1353, hanya 1303 orang yang memiliki sawah sendiri, sedangkan sisanya 964 tidak memiliki sawah sendiri.
Jumlah anak-anak usia 0-14 tahun mencapai sekitar 4700 anak, tak heran di Meteseh banyak kita jumpai sekolah TK sampai Madrasah maupun pondok pesantren.
Wah, kami jadi mengerti sekarang gunanya data penduduk. Terima kasih Pak Yuli sudah menerangkan panjang lebar pada kami semua…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar